Kamis, 01 November 2012

"Kalau Pemuda Saling Tawuran, Lalu Ada Salah Satunya yang Menang. Terus Gua Harus Bilang WOW Gitu?"


oleh Yusuf Pasha Irwansyah 
<blink>Bogor, 15 Oktober 2012</blink>
Pagi ini. Udara terasa begitu sejuk. Sejuk bagai tinggal di sabana nan permai. Hal ini tentu membuat suasana hati menjadi nyaman dan damai. Namun, namun ada satu hal yang membuat kita tidak nyaman. Tahukah kalian apakah itu?

"Tawuran"
Ya. TAWURAN. Kejadian yang sungguh luar biasa merusak. Rusak moral rusak spiritual. Pelajar - pelajar terlibat seolah-olah ingin mengekspresikan suasana hati mereka. Namun, cara yang mereka lakukan salah. Loh, kok salah? Ya. SALAH. ini merupakan fundamental menuju kebobrokan suatu sistem negara. Indonesia jika terus seperti ini, bukan tidak mungkin jika suatu saat negara ini akan bobrok. Karena jika generasi penerusnya sudah bobrok, bisa diastikan negara tersebut akan bobrok pula. Dan ini membawa efek yang sangat buruk terhadap masa depan negara.

Ayolah. Apakah kalian akan terus seperti ini wahai saudaraku???
Apakah kalian akan terus mengecewakan orangtuamu???
Apakah kalian tega merusak citra sekolah dan negara kalian?

Jawabannya hanya dua. YA atau TIDAK.
Namun, saya merasa jelas bahwa kalian sebenarnya masih memiliki hati nurani ditandai dengan adanya sedikit penyesalan telah berbuat seperti itu.
Mengapa tawuran bisa terjadi? Apa ada sebabnya?
Ya. Tawuran bisa terjadi karena pemikiran yang rendah. apa kaitannya? jika mereka tidak berfikir mustanir atau berfikir cemerlang tentu saja mereka akan berfikir hal-hal yang ada disekitarnya dengan sepele. Jadi, jika ada yang menghina nya, dia akan langsung meresponnya dengan balas menghina, mencaci, dan lain sebagainya. Inilah, inilah ciri dekadensi moral.
Sudah banyak pemuda dan pemudi Indonesia yang terjangkit penyaki macam ini. Bahkan yang cukup mengerikan, siswi SMK pun ikut tawuran. Dia ketahuan membawa senjata tajam. Huh. Sungguh tidak masuk akal hal yang dilakukan siswi itu. Mengapa dia rela ikut-ikutan padahal dia seorang siswi? Apakah dia mau menjadi seorang berandalan dan mencoreng muka keluarga? bahkan sekolah dan negara.

Mari kita berfikir positif dan berfikir mustanir.
Kita harus menggunakan indera kita untuk hal-hal yang positif. menjadikannya masuk kedalam hati/perasaan, kemudian di bentuklah sebuah muyul/kecenderungan dan barulah akan muncul sebuah suluk atau perilaku. Sesungguhnya jika ini dilakukan maka tidak akan terjadi hal semacam ini.
berfikir positif tentu akan membawa hasil yang positif pula sehingga membawa dampak positif.
Menurut mereka tawuran mungkin suatu hal yang luar biasa sehingga akan menaikkan tingkat  ego dari masing -masing individu yang tergabung kedalam aksi tawuran ini. Siapa yang menang, mereka menganggap dialah yang hebat.

Oh. Negaraku sudah semakin menjadi saja. Sudah ditandai dengan marak korupsi dikalangan orangtua. Eh, sekarang malah banyak tawuran di kalangan orang muda. Disinilah, peran orangtua harus menjadi tolak ukur untuk mendidik anak. Orangtua harus memasukan nilai-nilai positif dalam kehidupan, kontrol lah anak-anak namun jangan mengekangnya. Ilmu agamalah yang sangat berperan penting untuk menyelesaikan masalah seperti ini. Diawali dari orangtua yang paham dengan ilmu agama.

Perubahan, ya perubahanlah yang bisa menjadikan kita berubah. karena sesuai dengan firman Allah "Kami tidak akan merubah suatu kaum sebelum dia merubah keadaannya sendiri" (TQS Ar-Ra'ad : 11)
Maka dari itu. mari kita adakan gerakan perubahan agar tidak terjadi lagi hal seperti ini, mari kita bimbing mereka agar bisa berubah dan mari kita sadarkan dengan segala upaya agar hati nurani mereka sejalan dengan hal positif saja.

BANGKITLAH dan BERUBAHLAH

Jangan begitu-begitu saja
kasihan orangtua kita
Kasihan sekolah kita
Kasihan negara kita

Apa kalian pikir apa yang kalian lakukan itu benar?
Apa kalian pikir apa yang kalian lakukan tidak membawa dampak negatif?
Jangan menjadi sampah masyarakat
Dan jangan melupakan ilmu agama


“Artikel inspirasi ini dilombakan dalam Ajang “Lomba Artikel Inspirasi” di www.mudainspira.com."